Orang tua selalu ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya,
terutama masalah kesehatan. Tak jarang ditemui orang tua yang tak segan
membayar lebih untuk membeli susu berkualitas tinggi. Susu tercatat bagus untuk
pertumbuhan anak, namun jika terlalu banyak dikonsumsi akan mengakibatkan
obesitas yang malah tidak baik bagi kesehatan. Tingginya lemak yang terkandung
dalam susu dan banyaknya kandungan kadar gula di dalamnya mengakibatkan susu
menjadi faktor penentu kegemukan yang tak dapat dihindari.
Lantas bagaimanakah
susu yang sehat dan halal? Adakah inovasi yang bisa dikembangkan sendiri oleh
para ibu rumah tangga? Pertanyaan yang tepat dalam pembahasan kali ini. Dalam blog
ini akan dibahas sedikit pemikiran penulis mengenai susu yang halal dan sehat.
Tak dapat dipungkiri
bahwa anak-anak sangat mudah terpancing dengan rasa dan warna. Banyak anak
kecil yang menyukai susu namun masih ada yang tidak mau meminum cairan kaya
protein ini. Susu yang biasa dijual di pasaran juga terlalu banyak mengandung
lemak dan gula.
Menurut penulis, susu
yang baik adalah susu yang kadarnya seimbang. Baik kadar lemak, gula, protein,
bahkan vitamin di dalamnya. Dan tak hanya itu, susu juga harus dipastikan
halal. Berikut inovasi yang bisa dilakukan agar manfaat susu dapat terserap
dengan baik :
§ Susu dengan berbagai
rasa dan warna
Tak sulit dijumpai di
pasaran susu dengan berbagai rasa dan warna. Hal ini sangat menarik perhatian
anak-anak.
Permasalahan : Tapi tahukah Anda jika susu berasa mengandung
pewarna makanan dan perasa buatan. Bahkan biasanya susu berasa mengandung gula
lebih banyak daripada yang berwarna putih.
Solusi : Akan lebih baik jika orang tua membuat sendiri susu
berasa. Caranya dengan membeli susu tawar (belum atau sedikit zat tambahan).
Susu ini kemudian diblender bersama buah-buahan yang diinginkan atau bahkan
sayur. Memang mudah cara membuatnya namun sedikit orang yang mengaplikasikan
teknik ini. Selain menambah rasa dan warna pada susu, buah dan sayur juga dapat
menyeimbangkan kadar lemak dan gula yang terkandung dalam susu.
§ Anak-anak yang kurang
menyukai minuman susu
Tidak banyak memang
anak yang tidak menyukai kebiasaan minum susu. Namun jika terjadi hal demikian
para orang tua akan cemas dan mencari cara agar sang buah hati mau meminum
minuman sehat itu.
Permasalahan : anak-anak yang kurang suka dengan kebiasaan meminum
susu sehingga tubuhnya kurang sehat.
Solusi : mungkin anak-anak ada yang tidak suka meminum susu, namun
sangat sedikit kemungkinan anak-anak menolak memakan ice cream. Dengan menjadikan susu menyerupai ice cream akan menarik perhatian anak. Susu yang telah dibeli,
diblender terlebih dahulu dengan buah atau coklat. Cairan ini kemudian
dimasukkan ke dalam freezer hingga
teksturnya agak beku. Dengan sedikit hiasan di atasnya, susu beku siap untuk
dinikmati.
§ Halalkah susunya?
Mengenai permasalahan
ini, tak perlu diambil pusing. Cukup dengan melihat kemasan susu yang akan
dibeli.
Permasalahan : banyaknya pedagang “nakal” dalam mengolah susu sehingga
mulai merisaukan konsumen. Halal atau tidaknya susu kini menjadi perbincangan
di kalangan para orang tua.
Solusi : Lebih aman jika mengkonsumsi susu dengan label halal. Atau
jika memungkinkan membeli sendiri susu dari peternakan sapi perah. Dan yang
penting diperhatikan selain ke-halal-an susu adalah tanggal kadaluwarsa serta
bentuk kemasan dari susu. Sebaiknya tidak membeli susu dengan kemasan
cacat/rusak atau kemasan yang menggembung tidak wajar. Walau misalnya susu
dengan kemasan rusak dijual dengan harga yang lebih murah, sebaiknya para orang
tua tidak tergiur sebab masalah yang ditimbulkan jika mengkonsumsi susu yang
sudah tidak baik akan lebih buruk bagi kesehatan.
Itulah sedikit ulasan
mengenai susu yang sehat dan halal beserta inovasi yang bisa diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat. Salam sehat..
*Ini
juga artikel yang harusnya ikut serta di lomba blog. Aku masih ingat tulisan
ini dibuat saat kos bersama teman semasa Kerja Praktek di suatu perusahaan.
Kembali lagi, karena ke-sok sibuk-kanku tulisan ini tidak jadi ikut andil
meramaikan lomba blog. Hmm… berapa peluangku yang terlewatkan??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar