Jumat, 14 November 2014

Rimba Nasionalisme



**
“Bagaimana..?? Kalian berdua jadi ikut?” tanya Rudi memandang serius ke arah Rio dan Agus.
“Oke, aku ikut. Nggak ada gunanya jadi mahasiswa tanpa nasionalisme,” akhirnya Agus memutuskan.
Rio memandang Agus tak percaya dan akhirnya, “Ok, lah. Aku juga ikut..”
“Oshhh!! Oke, kita mulai penggalian informasi. Semuanya, mohon bantuannya,” seru Rudi.
“Nyantai bro,” Ricko mulai mengeluarkan laptop dari dalam tasnya.
“Serahkan padaku,” Agus mencolokkan kabel laptopnya.
Sedang Rio menunjukkan tablet terbarunya yang jika dibahasakan berbunyi ‘Santai, aku punya gadget baru buat cari informasi.’ Rudi tersenyum dan memulai pencarian informasi juga.
Satu jam berlalu, semua sudah mulai merasa bosan. Sesekali mereka mengakses jaringan media social. Bahkan mereka chatting dan saling comment di jaringan itu. Padahal mereka berada di dalam ruangan yang sama. Merasa bingung, Rio mulai berkeliling mencari referensi pencarian.
Rio menengok ke tempat Rudi. Banyak sekali yang diakses Rudi. Mulai dari google, yahoo, blog, web, hingga berita di surat kabar elektronik dan e-book sejarah. Ok, Rudi benar-benar serius.
Selesai di tempat Rudi, Rio mencari informasi di tempat Agus. Agus lain lagi. Dia mencari informasi dari teman-temannya yang lain. Mulai menggunakan media chatting, skype, hingga diskusi di kaskus ia lakoni. Benar-benar meyakinkan.
Saat tiba di tempat Ricko, Rio penasaran dengan kata yang akan diketik oleh Ricko. Di ‘navigation toolbar’ tempat alamat web diketik tiba-tiba Ricko mengetik,
‘Sciencedirect.com’, web dimana jurnal-jurnal internasional di-publish.
Rio semakin penasaran dengan pencarian yang dilakukan Ricko. Ternyata Ricko sangat ‘niat’. Hingga web jurnal internasional ia kunjungi. Pasti susah nyari informasi di sana. Belum lagi jurnalnya berbahasa Inggris. Berarti Ricko harus menerjemahkan isi dari jurnalnya juga.
Dan pada kolom ‘search’ Ricko menulis huruf,
‘m……’
Rio semakin yakin. Ricko akan menulis mountain Sawung. Tapi bukankah seharusnya Sawung Mountain?? Hm, sebentar..
Ricko melanjutkan huruf-huruf selanjutnya…
metal force
Rio semakin bingung. Hubungan metal force dengan gunung Sawung itu apa?? Penasaran, ia pun menatap Ricko dengan penuh tanda tanya. Merasa Rio membutuhkan penjelasan, Ricko akhirnya membuka suara,
“Aku tidak sedang mencari informasi tentang gunung Sawung. Aku sudah mendapatkan sebagian informasinya. Sekarang aku mau mengerjakan tugasku sebentar. Ntar dah kulanjutin lagi pencarian informasinya.”
Rio tetap menatap Ricko dengan posisi yang sama. Ricko merasa Rio masih butuh penjelasan lebih detail.
“Tugas mata kuliah Ilmu logam. Emangnya kamu udah selesai…??” lanjut Ricko jengkel.
“Emang ada tugas..??” bantah Rio.
“Hmmm.. ini nih. Mahasiswa yang di kelas kerjaannya cuma nge-game mulu. Ada lah! kan disuruh merangkum jurnal internasional tentang metal force.
“Oia, aku lupa..” Rio baru ingat.
“Weeww, aku juga belum ngerjakan..” sahut Agus dan langsung masuk ke web ‘sciencedirect.com’
“Kamu udah Rud..?” tanya Agus.
“Udah,” jawab Rudi singkat.
“Kesalahan tanya ke Rudi,” sahut Rio.
“Yah, seperti biasanya. Semuanya selesai tepat waktu..” ujar Ricko jengkel.
“Tapi kalau kita kan, tugas selesai di waktu yang tepat..” celetuk Agus.
“Hahahahahaaa…” semuanya tertawa bersamaan.
Perjalanan pemuda Indonesia ini baru saja akan dimulai. Menjadi pemuda memang penuh semangat, kreativitas, dan cita-cita. Bumbu dalam proses pendewasaan yang sangat berarti.
**
Ide cerita ini sengaja kubuat untuk diikutkan Script Writing Competition Telkomsel 2011. Waktu itu diminta menulis sinopsis film durasi 90 menit beserta script-nya. Tema bebas. Tulisan di atas merupakan sebagian dari pengembangan sinopsis yang telah kubuat. Cukup bangga dengan karyaku satu ini karena pada akhirnya aku menang. Antara percaya dan tidak percaya waktu itu. Alhamdulillah ^^

Selfie for Earth



Make things better together
Masyarakat dunia kini digandrungi dengan yang namanya selfie. Tidak hanya orang biasa bahkan artis papan atas hingga anggota pemerintahan pun tak luput dari virus selfie ini. Namun akan lebih menyenangkan jika tiap selfie yang dilakukan memberikan manfaat terutama bagi bumi yang kita pijak. Bagaimana caranya? Simple kok, nggak ribet apalagi sampai bikin galau. Ehh. Intinya setiap selfie, sebanyak mungkin menggunakan objek background di bawah ini. Apa saja itu? Ok, lets check this out.
1.      Tumbuhan
Selfie dilakukan dengan background tanaman atau pohon. Ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak pohon di sekitar lingkungan kita. Hal ini bisa mengingatkan kita untuk lebih banyak menanam pohon dan selfie bersamanya. Tunjukkan sebagai pemuda kita tidak hanya hobi selfie tapi juga cinta tanaman.
2.      Daerah serapan
Di daerah perkotaan jarang sekali terdapat daerah serapan. Alhasil tiap musim hujan bayang-bayang banjir selalu menghantui. Nah, segera cari daerah serapan dan berselfie di sana. Semakin banyak selfie yang kamu lakukan menandakan bahwa daerahmu masih memiliki banyak daerah serapan sehingga tak terlalu khawatir dengan bahaya banjir. Siapa tahu foto selfiemu akan menginspirasi daerah lain dan kita berlomba-lomba memperbaiki lingkungan.
3.      Gerakan Eco Green
Lingkungan hijau telah digalakkan akhir-akhir ini namun pamornya masih kalah dengan selfie. Nah tiap kalian selfie selalu sisipi dengan gerakan ramah lingkungan. Entah kalian makan dengan bungkus makanan yang mudah didaur ulang, menemukan eco toilet, foto bersama panel surya di atap rumah, bebas. Intinya harus selfie dengan sesuatu yang memiliki nilai ramah lingkungan.
Bagaimana? Asyik bukan. Tidak hanya manusia yang menikmati pamor selfie, bumi kita juga berhak mendapatkan dampak yang bermanfaat. Selfie untuk jadi lebih baik. ^^