Jumat, 06 Februari 2015

Rumus Sederhana yang Tak Sederhana



Sore itu, sepulang kerja, adikku tiba-tiba menyodorkan selembar kertas. Kertas HVS putih dengan dua soal di atasnya. Aku kenal soal itu. Sering aku mengerjakan soal serupa saat di bangku kelas 2 SMA, kimia Bab Asam dan Basa. Rumus-rumus kimia dan Ka bertengger manis di sana. Menunggu.
“Apa ini??” tanyaku, mengingat adikku ini masih kelas tiga SMP.
“Kakak lesku minta tolong ngerjakan soal ini,” jawabnya enteng.
Merasa sering mengerjakan soal-soal itu dulu, aku dengan pedenya mencari buku-buku Kimia semasa SMA. Dan ternyata, eng ing eng… Butuh waktu dan mikir juga mengerjakan soal itu. Sebentar menggunakan rumus A, eh kemudian ingat lagi dan beralih ke rumus B. Gila!! Nih rumus macemnya banyak banget. Mencari-cari dan mengingat-ingat lagi. Memaksa memoriku yang mulai berkarat untuk bekerja ekstra.
Di akhir rumus aku baru sadar ada rumus PH = -log [H+]. Butuh senjata andalan agar bisa mencapai garis finish, kalkulator. Seketika otakku dengan cepat memberitahu kalau kalkulatorku batreinya habis dan murnya hilang entah kemana. Dengan kata lain senjata andalan tak bisa menolong saat ini. Errr..
Seru juga ketika sudah penat dengan pekerjaan di kantor, mengerjakan soal semasa sekolah cukup menghibur. Rumus dengan bermacam tipe terpampang di sana. Kalau di kantor mah rumusnya cuma +, -, :, ×. Memakai kalkulator orang jualan di pasar pun bisa.
Dulu waktu baru diterima di perusahaan ini, staff lama bertanya, “Apanya yang masih bingung? Rumusnya sederhana kok +, -, :, ×, udah. Ngga’ serumit rumus Fisika.”
Iya, memang. Rumusnya sederhana tapi tanggung jawabnya tidak sesederhana itu. Mengontrol lima plant menurutku cukup menantang. Lima plant yang harus aku handle sendiri (rencana akan nambah empat plant lagi, aaaa -,-a). Kalau aku salah menghitung sedikit saja atau ada satu hal yang luput dari perhatianku bisa-bisa plant tidak produksi. Dampaknya ya ke para pekerja juga. Dan akhirnya akan berimbas pada kehidupan dan keluarganya (cailah, dramatis bangeet >,<).
Intinya mengontrol lima plant dengan banyak pekerja. Sport jantung juga sih. Belum lagi ada banyak peluang terjadinya masalah eksternal. Wow!! Padahal rumusnya cuma +, -, :, ×.
Seperti yang pernah kutulis sebelumnya, Kerja itu Ibadah. Tanggung jawabnya bukan kepada manusia tapi kepada Allah. Jadi, berkerjalah dengan sebaik-baiknya dan bersabarlah. Sungguh Allah bersama orang-orang yang sabar.