Selasa, 06 September 2011

Bibliotheca Alexandrina Egypt





Saat ini banyak sekali perpustakaan-perpustakaan dari berbagai negara di seluruh dunia mengklaim bahwa perpustakaan mereka adalah yang terbaik di dunia, termasuk salah satunya adalah perpustakaan yang dimiliki oleh Universitas Indonesia yang saat ini pembangunanya baru sekitar 60% , itupun banyak kalangan dari pihak Internal UI sendiri menganggap bahwa perpustakaan tersebut nantinya sistem pengelolaanya dianggap seperti kembali ke “JAMAN BATU” karena akan dibuat dengan sistem Terpusat.

Tapi disini saya tidak akan bicara akan hal itu dan lebih tertarik melihat sebuah fakta adanya perpustakaan yang memang SUDAH ADA dan sudah dibangun sebuah perpustakaan dengan fasilitas yang super lengkap dan sangat mewah sekali. Perpustakaan tersebut bernama Bibliotheca Alexandrina Egypt (Perpustakaan Iskandariah Mesir). Seperti apa dan bagaimana Kemegahan dan kelengkapan serta kenyamanan dari perpustakaan tersebut, berikut merupakan informasi lengkapnya yang saya kutip langsung dari forum kaskus.us :

Bibliotheca Alexandrina Egypt (Perpustakaan Iskandariah Mesir) merupakan perpustakaan pertama dan terbesar di dunia. Perpustakaan ini bahkan bertahan selama berabad-abad dan memiliki koleksi 700.000 gulungan papyrus, bahkan jika di bandingkan dengan Perpustakaan Sorbonne di abad ke-14 ‘hanya’ memiliki koleksi 1700 buku.
Perpustakaan ini di dirikan oleh Ptolemi I sang penerus Alexander(Iskandariah) pada tahun 323 SM, dan terus berlanjut sampai kekuasaan Ptolemi III. Pada waktu itu para penguasa mesir begitu besemangat memajukan Perpustakaan dan Ilmu Pengetahuan mereka, bahkan dalam Manuskrip Roma mengatakan bahwa sang Raja mesir membelanjakan harta kerajaan untuk membeli buku dari seluruh pelosok negeri hingga terkumpul 442.800 buku dan 90.000 lainnya berbentuk ringkasan tak berjilid. Ia juga memerintahkan prajurit untuk menggeledah setiap kapal yang masuk guna memperoleh naskah. Jika ada naskah yang ditemukan, mereka menyimpan yang asli dan mengembalikan salinannya. Menurut beberapa sumber, ketika Athena meminjamkan naskah-naskah drama klasik Yunani asli yang tak ternilai kepada Ptolemeus III, ia berjanji membayar uang jaminan dan menyalinnya. Tetapi sang raja malah menyimpan yang asli, tidak mengambil kembali uang jaminan itu, dan memulangkan salinannya
Namun cerita keemasan ini hanya menjadi sejarah. Ialah ketika penaklukan bangsa Romawi yang di pimpin oleh Julius Caesar pada tahun 48 SM. Bangsa Romawi membakar 400.000 buku musnah menjadi abu usang yang tak berguna. Dunia ilmu saat itu sangat berduka karena telah kehilangan salah satu sumber ilmu pengetahuan terbaik saat itu. Namun akhirnya sang Kaisar, Julius Caesar meminta maaf, dan sebagai gantinya ia mengirim Marx Antonio untuk menghadiahkan 200.000 buku dari Roma kepada Ratu mesir saat itu, Cleopatra, dan dari inilah kisah mereka berlanjut.
Namun perpustakaan megah yang ada di mesir tersebut tak pernah kembali seperti masa – masa keemasanya. Sejak pembakaran tersebut, Perpustakaan Iskadariah solah tak terurus. Bahkan hampir menjadi artefak –artefak kuno saja. Akan tetapi, UNESCO memprakarsai untuk bekerja sama dengan pemerintah Mesir,membangun kembali perpustakaan dengan sejarah terbesar dalam sejarah tersebut. Dan pembangunan ini di mulai sejak tahun 1990-an. Pembangunan ini menghabiskan dana tak kurang dari US$ 220 juta. US 120 juta di tanggung pemerintah Mesir dan sisanya di tanggung dari bantuan Internasional dari Negara-negara lain. Akhirnya setelah terbengkalai hampir selama 20 Abad, Perpustakaan Iskandriah(Bibliotheca Alexandrina) berdiri megah dan unik. Bangunan utama berbentuk bulat beratap miring, terbenam dalam tanah. Di bagian depan sejajar atap, dibuat kolam untuk menetralkan suhu pustaka, terdiri lima lantai di dalam tanah, perpustakaan ini dapat memuat sekitar 8 juta buku. Namun yang ada saat ini baru 250.000 buku dan akan terus bertambah tiap tahun.Selain itu juga menyediakan berbagai fasilitas, seperti 500 unit komputer berbahasa Arab dan Inggris untuk memudahkan pengunjung mencari katalog buku, ruang baca berkapasitas 1.700 orang, conference room, ruang pustaka Braille Taha Husein khusus tuna netra, pustaka anak-anak, museum manuskrip kuno, lima lembaga riset, dan kamar-kamar riset yang bisa dipakai gratis.
Dan yang juga menarik,adalah lantai tengah perpustakaan tersebut terdapat Gallery Design dan bisa dilihat dari berbagai sisi. Di lantai kayu yang cukup luas itu terpajang berbagai prototype mesin cetak kuno dan berbagai lukisan dinding. Perpustakaan ini selalu dipenuhi pengunjung, padahal di Alexandria tidak banyak universitas seperti di Kairo. Ini menunjukkan tingginya minat baca masyarakat Mesir dan perpustakaan yang dulu dihancurkan Julius Caesar itu kini menjadi salah satu objek wisata sebagaimana Piramid Giza, Mumi, Karnax Temple, Kuburan para Firaun di Luxor atau Museum Kairo yang menyimpan timbunan emas Tutankhamun.

Berbagai Fasilitas :

# Sebuah Perpustakaan yang dapat menampung jutaan buku.
# Sebuah Arsip Internet
# Enam khusus perpustakaan untuk
1. Seni, multimedia dan bahan-bahan audio-visual,
2. tunanetra,
3. anak-anak,
4. kaum muda,
5. microforms, dan
6. buku langka dan koleksi khusus
# Empat Museum untuk
1. Antiquities,
2. Naskah,
3. Sadat dan
4. Sejarah Sains
# Planetarium A
# Sebuah Exploratorium untuk eksposur anak terhadap ilmu (ALEXploratorium)
# Culturama: panorama budaya lebih dari sembilan layar, yang pertama kalinya dipatenkan 9-proyektor sistem interaktif. Pemenang banyak penghargaan, yang Culturama, dikembangkan oleh CULTNAT, memungkinkan penyajian banyak lapisan data, dimana presenter dapat klik pada item dan pergi ke tingkat baru detail. Ini adalah presentasi multi-media sangat informatif dan menarik warisan di Mesir 5.000 tahun sejarah untuk zaman modern, dengan highlights dan contoh-contoh dan Koptik Mesir Kuno / warisan Islam.
# VISTA (The Virtual Immersive Sains dan Teknologi Aplikasi sistem) adalah sebuah lingkungan Virtual Reality interaktif, yang memungkinkan peneliti untuk mengubah data set ke dalam dua-dimensi simulasi 3-D, dan ke langkah di dalamnya. Sebuah alat praktis visualisasi selama penelitian, VISTA membantu peneliti untuk mensimulasikan perilaku sistem alam atau manusia-rekayasa, bukan hanya mengamati sistem atau membangun model fisik.
# Delapan pusat penelitian akademik:
1. Alexandria dan Pusat Penelitian Mediterania (Alex-Med),
2. Arts Center,
3. Kaligrafi Pusat,
4. Pusat Studi Khusus dan Program (CSSP),
5. Sekolah Internasional Studi Informasi (ISIS),
6. Naskah Pusat,
7. Pusat Dokumentasi Budaya dan Warisan Alam (CultNat, terletak di Kairo), dan
8. Alexandria Pusat Studi Helenistik.
# Lima belas pameran tetap meliputi
1. Tayangan dari Aleksandria: Koleksi Awad,
2. Dunia Shadi Abdel Salam,
3. Arabic Kaligrafi,
4. Sejarah Percetakan,
5. Arab-Muslim Abad Pertengahan Instrumen Astronomi dan Sains (Penunggang Star), dan Pameran Tetap Seleksi Seni Kontemporer Mesir:
6. Para Artis Buku,
7. Mohie El Din Hussein: A Journey Kreatif,
8. Abdel Salam Idul Fitri,
9. The Raaya El-Nimr dan Abdel-Ghani Abou El-Enein Koleksi Seni Rakyat Arab,
10. Seif dan lemah Adham: Motion dan Seni,
11. Dipilih Artworks dari Henin Adam,
12. Dipilih Artworks Ahmed-Abdel Wahab,
13. Artworks Terpilih Hamed Saeed,
14. Dipilih Artworks dari Soliman Hassan, dan
15. Sculpture.
# Empat seni galeri untuk pameran temporer
# Sebuah Pusat Konferensi untuk ribuan orang
# Sebuah Forum Dialog yang memberikan kesempatan untuk pertemuan, dan diskusi dengan para pemikir, penulis dan penulis untuk membahas berbagai isu penting yang mempengaruhi masyarakat modern. Forum Reformasi Arab adalah hasil dari Konferensi Reformasi Arab pertama diselenggarakan pada tahun 2004




http://duniaperpustakaan.com/2010/09/01/perpustakaan-terbesartermegah-dan-terlengkap-di-dunia/

Senin, 23 Mei 2011

Indonesia Kekurangan Enterpreneur

Bangsa Indonesia kita tercinta merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk no 4 terbesar di dunia. Namun, dari sekian banyak penduduk hanya 0,18% yang menggeluti di bidang enterpreneur. Padahal perekonomian suatu bangsa dikatakan stabil pada saat jumlah pengusaha di dalam negara tersebut berjumlah 2% dari jumlah penduduk.

Sudah saatnya pemuda Indonesia memiliki pemikiran:
" Menuntut Ilmu untuk Menambah Lapangan Pekerjaan BUKAN untuk Mencari Lapangan Pekerjaan."

Jumat, 20 Mei 2011

Ada apa dengan ITS?


Ada tujuh perguruan tinggi Indonesia yang masuk ke dalam 200 rangking perguruan tinngi top di Asia. Perguruan tinggi itu yakni

Universitas Indonesia (UI)
Universitas Gadjah Mada (UGM)
Universitas Airlangga (UNAIR)
Institut Teknologi Bandung (ITB)
Institut Pertanian Bogor (IPB)
Universitas Diponegoro (Undip)
Universitas Padjadjaran (Unpad).

Berdasarkan hasil lembaga survei internasional yang dikeluarkan pada 13 Mei lalu, ada tujuh perguruan tinggi di Indonesia yang masuk 200 top di Asia sedangkan tahun kemarin hanya ada enam.

Namun sejauh mata memandang, dari ketujuh perguruan tinggi di atas tak ditemukan perguruan tinggi bernama ITS. Ada apa dengan ITS?
Dan penentuan rangking tersebut berdasarkan:

Asian Peer Review (30 persen)
paper per faculty (15 persen)
citation per paper (15 persen)
student faculty ratio (20 persen)
Asian employer revier (10 persen)
Internasional faculty (2,5 persen)
internasional student (2,5 persen)
Inbound and outbound exchange student sebanyak lima persen.

So, apakah yang masih ditunggu oleh stakeholder ITS? Mari bersama-sama berjuang menembus atmosfer dunia...

Kamis, 19 Mei 2011

Friend

Jika temanmu sedang berduka
Jika temanmu sedih hatinya
Hiburlah hatinya
Buatlah agar dia selalu merasa
Gembira...

Part of OST Joshua oh joshua lyric

Kamis, 12 Mei 2011

Sebuah Bangsa


Indonesia
Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu menghargai bangsanya sendiri...

Itulah kalimat yang bisa saya katakan mengenai latar belakang majunya suatu bangsa. Terkesan simple memang, namun memang seperti itu kenyataannya.

Akhir-akhir ini terlihat sifat orang Indonesia yang belum mau menghapus kebiasaan kurang baiknya, yakni kurang adanya rasa menghargai. Menghargai tidak hanya dilihat dari sisi manusia, namun bisa dengan semua hal. Mulai rasa menghargai terhadap manusia, tumbuhan, hewan, lingkungan, suku, daerah, kepercayaan, dan masih banyak lagi.

Tidak perlu berpikir yang muluk-muluk. Dari kebiasaaan orang Indonesia kebanyakan, akan terlihat rasa kurang menghargai itu. Ketika pengendara mobil dengan santai membuka jendela mobilnya dan tanpa malu melempar sekantong kresek sampah. Wajar? Mungkin iya bagi sebagian orang, tapi sebenarnya Indonesia mengalami masalah yang genting jika bangsanya masih tertidur dalam ketidak pedulian. Tidak hanya pengendara mobil, penumpang kendaraan umum pun melakukan hal yang sama. Membuang sampah di dalam kendaraan umum ataupun dengan enjoy melemparkan sampahnya ke luar kendaraan seolah-olah area di luar kendaraan adalah bak sampah raksasa. Dan terlihat sangat jelas penghargaan terhadap lingkungan sangat kurang.

Sebenarnya permasalahan tersebut dapat diatasi dengan adanya pendidikan. Dengan pendidikan yang baik, maka kebiasaan-kebiasaan tersebut dapat dihilangkan. Menerapkan kebiasaan baik pada masa anak-anak akan sangat berdampak bagi jiwa seseorang di masa mendatang. Dan kebanyakan, orang berpendidikan akan berpikir dua kali untuk hanya sekedar membuang secuil sampah di sembarang tempat. Lantas, bagaimana dengan anda??

Jika bangsa Indonesia bisa dengan ringan memiliki rasa menghargai, maka akan tercipta sebuah bangsa yang maju. Walaupun aplikasi awalnya hanya sepele namun akan berdampak besar bagi kemudian hari. Karena apa yang kita lakukan akan berdampak pada masa datang. So, masihkah kita harus menunggu??

Rabu, 11 Mei 2011

Menjadi Pemuda Saat ini



Banyak yang mengatakan bahwa pemuda identik dengan orang-orang di usia muda. Begitu juga yang diungkapkan oleh Bapak Ir. Sritomo Wignjosoebroto, M.Sc atau yang akrab dipanggil pak Momo. Menurut beliau pemuda merupakan manusia di masa produktif yakni diantara usia 19-30 tahun walaupun ketua KNPI ada yang dinobatkan pada usia 40 tahun-an.

Masuk ke dalam lingkungan kampus ITS, maka yang disebut sebagai pemuda adalah mahasiswa di jenjang diploma dan S1 yang mana usianya terbilang relatif muda. Pemuda itu sendiri dapat dilihat dari sisi usia, semangat, dan kedewasaan. Sehingga terkadang agak rancu dalam mengklasifikasikan pemuda.

Pemuda ITS saat ini berbeda dengan jaman dulu. “Setiap generasi punya eranya sendiri” begitu ujar pak Momo. Soekarno dengan era penjajahan, Soeharto ditengah-tengah era pembangunan, dan mahasiswa sekarang berhadapan dengan isu-isu tentang negara. Misalkan, isu ketidakadilan, tidak ada pemerataan, toleransi agama dan suku, dan isu yang lain. Karakter seseorang dibentuk oleh tantangan dan kondisi yang dihadapinya, begitu pula pemuda. Dengan jaman dan persoalan yang berbeda maka karakternya pun tidak sama.

Organisasi berkaitan erat dengan pemuda, terutama mahasiswa. Organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan bukan isi dari tujuan itu sendiri. Organisasi merupakan fasilitas yang digunakan untuk menjalin kerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Kemampuan merumuskan dan mendefinisikan tujuan organisasi adalah hal terpenting dalam organisasi. Dengan strategi yang baik setelah mengenali tujuan organisasi maka jalan menuju kesuksesan akan semakin lebar.
Mengenai potensi, mahasiswa saat ini cenderung menguasai teknologi dengan baik. Berbeda dengan ketika pak Momo masih muda. Penguasaan teknologi di masa dulu tidak begitu menjadi permasalahan. Namun lain lagi mengenai masalah sensitifitasnya dalam hal sosial masyarakat. Pemuda saat ini terlihat kurang memiliki rasa sensitifitas terhadap masalah sosial masyarakat.

Tips bagi mahasiswa untuk menumbuhkan potensi yang ada yakni dengan mensyukuri potensi yang ada dalam diri kita, jangan pernah merasa minder dan pesimis, memanfaatkan potensi yang dimiliki, jangan “genit” ataupun cengeng. Yang dimaksud genit disini adalah merasa belum cukup dengan apa yang diperoleh serta tidak mau berusaha lebih keras sehingga banyak mengeluh. Sedangakan cara memanfaatkan potensi yang ada dalam diri kita adalah dengan menganalisis terlebih dahulu kemampuan yang ada dalam diri kita, mencari tahu kekurangan kita, melihat peluang bagaimana medan yang akan dimasuki, dan melihat ancaman yang dapat menghambat pengembangan potensi kita. Dengan mengetahui semua itu, maka kita bisa melangkah untuk mencapai tujuan dengan pasti.

Untung Jadi Pemuda




Kita sering mendengar istilah pemuda. Namun sebenarnya siapakah sosok pemuda itu? Menurut seorang mahasiswa ITS, pemuda adalah orang yang paling beruntung karena memiliki potensi paling maksimal dibandingkan dengan masa-masa manusia yang lain. Pemuda berada di fase antara anak-anak dan orang tua.

Untuk pemuda ideal, Tatbita Titin Suharyanto atau yang akrab dipanggil Bita mempunyai pendapat tersendiri. Menurutnya, pemuda ideal adalah pemuda yang memiliki IQ, EQ, dan SQ yang seimbang. “kan kalo mahasiswa biasanya mementingkan IQ-nya saja” ujar mahasiswa jurusan teknik industri ini.

Sebagai pemuda, Bita juga telah melakukan beberapa kegiatan sosial. Salah satunya yakni School Dev (School Development) yang mana kegiatan ini dilaksanakan di SMP '45. Kegiatan yang dilakukan adalah mengajari para siswa SMP mengenai blog, kepemimpinan, organisasi, dan masih banyak lagi.

Mengenai tokoh pemuda yang menjadi inspirasi, anak dari dosen D3 mesin ITS ini punya sosok pemuda hebat yang dikagumi. “Pahlawan Surabaya, Bung Tomo” sahutnya. Dengan semangat juang, tidak gampang mengeluh dan putus asa, serta terus berusaha hingga tak sanggup lagi berusaha adalah beberapa sifat yang disukai Bita dari Bung Tomo. (st/ch)

Senin, 09 Mei 2011

Sweetest Kingdom

You come, in my life
When I don't know you
But you keep your smile for me

One day, you show me
Beautiful feeling
And you just give it for me

I confuse, I surprise
And I just can say

Reff :

Thank you for your life to me
Thank you for your smile to me
You are my good prince
And I'm your princess
It is a beautiful life

You will reach my hand one time
Bring me to see your light star
We will together
In our small home
You create a sweetest kingdom
For me...

Created by : Avilities

Selasa, 26 April 2011

Merenung sejenak


Individu yang paling maju, yang berprestasi paling tinggi, bisa berhenti berkembang, bisa merosot ditelan lautan tradisi yang kurang baik, terkebelakang, karena dua hal : tak ada kesempatan dan tak ada biaya untuk perkembangannya. Bangsa-bangsa Hindia terlalu miskin. Kewajiban bagi yang agak tidak miskin untuk membiayai anak-anak Pribumi untuk mendapat pendidikan modern, untuk membiayai individu-individu yang berbakat, maju tapi miskin, untuk mempersiapkan semua saja untuk kelak dapat hidup sesuai dengan jamannya, dan tidak menjadi korban daripadanya. hal 191

Untuk pekerjaan semua ini dibutuhkan adanya organisasi, satu perkumpulan besar yang mengurus dan membiayai, tak peduli yang harus dibantu itu anak priyayi, anak tukang kayu ataupun anak tani. hal 192

Ah, mengapa gundik dan anak-anaknya dan sundal-sundal berbaris dalam kepala begini? Itu juga persoalan! Mendiang sahabatku dulu, mendiang Ang San Mei, dan tukang kunci dan teman-temannya itu, pernah mereka bertatap muka dengan pergundikan dan persundalan? Apa organisasi yang mereka agung-agungkan pernah menjawab? Bagaimana caranya? Caranya? Caranya? Semua yang kami lawan berasal dari satu sumber, kata Mei pada suatu kali : keterbelakangan kami sendiri, kebanggaan-kebangsaan yang dungu, berlebihan dan tanpa dasar; dan keterbelakangan itu mengambil Kaisarina kami sebagai lambang, Kaisarina dan seluiruh kekuasaan serta alat-alatnya. Kerajaan harus tumbang digantikan oleh Republik.
Apa itu menjamin segala dan semua?
Suatu awal harus dimulai, ulangnya, ulangnya. hal 268

Setiap permulaan berat. Setiap pikiran dasar tidak memerlukan melihat kenyataan lagi. Atau kenyataan itu harus tunduk pada pikiran dasar atau pikiran dasar dipunahkan olehnya.hal 468
Pramoedya Ananta Toer dalam "Jejak Langkah"

Jumat, 18 Maret 2011

POSEIDON


Ayo ikutttt...... !!!
Seminar Nasional Kepenulisan Populer, POSEIDON 2011 menghadirkan:
Boim Lebon dam Asma Nadia *dlm konfirmasi
-ITS&pelajar 50 Ribu
-non its 55 ribu,
-umum 65 ribu
Sabtu, 9 April '11 di Pascasarjana ITS.
hub.Randika 085664068262
Nila 087853481862.
"Sertifikat, snack, blocknote, doorprize, booksigning pembicara"

Kamis, 03 Maret 2011

PAMITS (27/02/2011)

Hari Minggu kemarin (27/02) pemandangan di kampus ITS terlihat berbeda. Kampus yang biasanya sepi di hari libur kini dipadati oleh stand-stand mahasiswa yang berpartisipasi dalam acara PAMITS (Pasar Minggu ITS) dimana kementerian Perekonomian BEM ITS yang menggagas. Stand berjajar di samping jalan di tepi lapangan alumni. Terdapat banyak stand yang digelar mulai dari stand makanan, minuman, pakaian, tas, pernak-pernik, hingga hamster.
Selain itu, ada kementerian Kesma BEM ITS yang menyelenggarakan acara yang cukup menarik, yaitu “juvita” dimana di pagi hari mahasiswa dikumpulkan dan senam bersama yang kemudian disusul dengan lari keliling ITS. Saat kembali di taman alumni, mahasiswa disuguhi buah dan susu gratis. Mahasiswa juga bisa mendapatkan konsultasi kesehatan di stand kesma serta dapat menikmati murahnya makanan di “kantin murah”..