Rabu, 11 Mei 2011

Menjadi Pemuda Saat ini



Banyak yang mengatakan bahwa pemuda identik dengan orang-orang di usia muda. Begitu juga yang diungkapkan oleh Bapak Ir. Sritomo Wignjosoebroto, M.Sc atau yang akrab dipanggil pak Momo. Menurut beliau pemuda merupakan manusia di masa produktif yakni diantara usia 19-30 tahun walaupun ketua KNPI ada yang dinobatkan pada usia 40 tahun-an.

Masuk ke dalam lingkungan kampus ITS, maka yang disebut sebagai pemuda adalah mahasiswa di jenjang diploma dan S1 yang mana usianya terbilang relatif muda. Pemuda itu sendiri dapat dilihat dari sisi usia, semangat, dan kedewasaan. Sehingga terkadang agak rancu dalam mengklasifikasikan pemuda.

Pemuda ITS saat ini berbeda dengan jaman dulu. “Setiap generasi punya eranya sendiri” begitu ujar pak Momo. Soekarno dengan era penjajahan, Soeharto ditengah-tengah era pembangunan, dan mahasiswa sekarang berhadapan dengan isu-isu tentang negara. Misalkan, isu ketidakadilan, tidak ada pemerataan, toleransi agama dan suku, dan isu yang lain. Karakter seseorang dibentuk oleh tantangan dan kondisi yang dihadapinya, begitu pula pemuda. Dengan jaman dan persoalan yang berbeda maka karakternya pun tidak sama.

Organisasi berkaitan erat dengan pemuda, terutama mahasiswa. Organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan bukan isi dari tujuan itu sendiri. Organisasi merupakan fasilitas yang digunakan untuk menjalin kerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Kemampuan merumuskan dan mendefinisikan tujuan organisasi adalah hal terpenting dalam organisasi. Dengan strategi yang baik setelah mengenali tujuan organisasi maka jalan menuju kesuksesan akan semakin lebar.
Mengenai potensi, mahasiswa saat ini cenderung menguasai teknologi dengan baik. Berbeda dengan ketika pak Momo masih muda. Penguasaan teknologi di masa dulu tidak begitu menjadi permasalahan. Namun lain lagi mengenai masalah sensitifitasnya dalam hal sosial masyarakat. Pemuda saat ini terlihat kurang memiliki rasa sensitifitas terhadap masalah sosial masyarakat.

Tips bagi mahasiswa untuk menumbuhkan potensi yang ada yakni dengan mensyukuri potensi yang ada dalam diri kita, jangan pernah merasa minder dan pesimis, memanfaatkan potensi yang dimiliki, jangan “genit” ataupun cengeng. Yang dimaksud genit disini adalah merasa belum cukup dengan apa yang diperoleh serta tidak mau berusaha lebih keras sehingga banyak mengeluh. Sedangakan cara memanfaatkan potensi yang ada dalam diri kita adalah dengan menganalisis terlebih dahulu kemampuan yang ada dalam diri kita, mencari tahu kekurangan kita, melihat peluang bagaimana medan yang akan dimasuki, dan melihat ancaman yang dapat menghambat pengembangan potensi kita. Dengan mengetahui semua itu, maka kita bisa melangkah untuk mencapai tujuan dengan pasti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar