Kata “Galau” ini terasa sangat sering diucapkan oleh kebanyakan
orang beberapa tahun belakangan ini. Entah siapa yang memopulerkannya. Galau
muncul karena ada masalah. Semua orang tentunya punya masalah, tidak terkecuali
aku. Sempat ada teman yang mengatakan kalau aku itu flat, tidak pernah memperlihatkan emosi, datar. Jarang hampir tidak
pernah merasakan yang namanya “Galau”. Menurutku bukan tidak pernah “merasakan”
tapi memang hampir tidak pernah “memperlihatkan” kegalauan kepada orang lain.
Ekspresi dan suasana hati kita akan berdampak kepada lingkungan sekitar jadi
aku menjaga itu.
Sering aku menjumpai teman-teman yang galau dan
menuliskannya di status media sosial. Tanpa sengaja tulisan yang biasanya berisi
keluhan, kemarahan, keputus asaan, bahkan
makian pun terpampang di hadapanku. Dan secara tidak langsung dapat
mempengaruhi suasana hati siapapun yang akan membacanya. Nah, cara seperti itu kurang
tepat. Selain merugikan orang lain, tulisan semacam itu juga menandakan bahwa
orang yang menulisnya belum bisa mengontrol emosi. Bukankah pribadi seseorang
terlihat dari tulisannya? Jadi, tulislah sesuatu yang berdampak positif bagi
orang lain.
Menurutku permasalahan (baca: kegalauan) punya tingkat
kerahasiaan. Yah, meskipun sifatnya rahasia akan sangat tidak nyaman kalau dipendam
sendiri bukan? Ingin sekali menceritakan keresahan yang menimpa. Ok, penanganan
kegalauan ini dapat diatasi dengan cara yang berbeda berdasarkan level
kerahasiaan. Ini berdasarkan pengalaman pribadi.
1. Sangat
Sangat Rahasia
Ini adalah permasalahan yang tak
seorang pun boleh mengetahuinya. Sengaja maupun tidak disengaja. Intinya sangat
membutuhkan privasi tingkat tinggi. Nah, kegalauan ini hanya bisa dicurahkan
kepada Sang Pencipta. Pengaduannya pun harus dilakukan di waktu dan tempat yang
tak seorang pun tahu. Misal di dalam kamar saat dini hari. Kamu bisa
mencurahkan segala permasalahanmu dengan leluasa tanpa khawatir ada orang yang
tahu. Curhat model ini bisa dibilang paling efektif dan efisien. Segala
kegalauan yang kita alami pasti didengar dan diberikan solusi. Siap-siap
memperoleh kedamaian hati setelah melakukannya.
2. Sangat
Rahasia
Kadangkala kita memiliki permasalahan
sangat rahasia namun terasa belum cukup ketika hanya mencurahkannya kepada sang
Pencipta. Tapi juga tak ingin diketahui orang lain bahkan teman dekat. Cara
lain mencurahkan keresahan hati semacam ini adalah dengan menulisnya. Bisa
ditulis di buku diary ataupun diketik di perangkat elektronik. Setidaknya kita
telah berbagi masalah meskipun ke benda mati. Curahkan semuanya. Hingga setebal
novel pun tak masalah. Intinya harus dikeluarkan semua. Tapi jangan lupa
menambahkan kalimat-kalimat positif di akhir tulisanmu. Bagaimanapun kita perlu
memberikan motivasi kepada diri sendiri. Karena isi dari tulisan saat “Galau”
adalah berkeluh kesah maka jika ditambahkan kalimat positif di dalamnya kelak
ketika kita membacanya kembali tidak terlalu kecewa dengan apa yang telah
dialami.
Agar lebih bermanfaat, tulisan
curhatanmu bisa ditulis dengan bahasa yang disukai. Misal ingin ditulis
menggunakan bahasa Inggris agar lebih lancar juga menulis dalam bahasa Inggris?
Boleh. Atau lagi suka dan ingin belajar bahasa Korea, Jerman, Jepang, Belanda,
Arab, atau bahasa yang lainnya? Bisa. Silakan tulis semuanya dalam bahasa yang
kamu sukai. Ada beberapa manfaat, pertama kegalauan berkurang, kemampuan
menulis menggunakan bahasa asing semakin meningkat, dan kalian pun akan merasa
bahagia. Melakukan sesuatu yang disukai untuk meluapkan kesedihan.
Waktu SMP aku pernah menemukan salah seorang
temanku yang patah hati. Galau berkepanjangan akhirnya dia melukai tangannya
hingga berdarah-darah. Nah, yang seperti ini JANGAN dicontoh. Kalau ingin meluapkan
kegalauan cobalah aktivitas yang bermanfaat juga. Lihat saja beberapa musisi
ngetop. Hampir semua karyanya adalah curahan kegalauan mereka sendiri. Dan
sekarang mereka terkenal akibat dari kebijaksanaan menghadapi kegalauan, yakni
dengan meluapkannya dalam karangan lagu.
Aku pun pernah mengalami kegalauan
tipe “Sangat Rahasia” ini. Sebenarnya itu tidak terlalu rahasia tapi tidak ada
seorang pun tahu kalau aku ternyata galau gara-gara permasalahan itu. Ini
sangat rahasia. Akhirnya kuketiklah semua yang ingin aku ungkapkan. Dan
kebetulan ada kompetisi menulis masalah curhatan diiringi oleh kalimat
motivasi. Hadiahnya adalah karya yang terpilih akan diterbitkan ke dalam buku
antologi. Iseng, aku pun memasukkan tulisan curhatanku tanpa mendetilkan
permasalahan sebenarnya agar bisa disesuaikan dengan permasalahan apapun. Dan
ternyata karyaku termuat. Aku senang karena hanya diambil sekitar 70an karya
dari 1000 karya lebih yang mengikuti kompetisi ini. Good job for me ^.^
(merayakan kesuksesan diri sendiri).
3. Rahasia
Permasalahan yang bersifat rahasia
bisa dicurahkan kepada orang yang dipercaya, misal teman dekat. Selain bisa
menjadi pendengar yang baik, teman dekat juga tentunya bisa menjaga rahasia. Ketika
teman dekat memiliki nasehat ataupun solusi, mereka akan dengan senang hati
menyampaikannya kepada kita.
4. Bukan
Rahasia
Galau tapi masalahnya umum. Hampir
semua orang mengalami. Contohnya nilai ujian yang kurang memuaskan. Galau
semacam ini bisa didiskusikan dengan teman-teman seperjuangan, teman yang
sama-sama mendapatkan nilai kurang bagus. Cuap-cuap aja sama mereka hingga
mulut berbusa. Dari sini biasanya timbul kebersamaan dan akan timbul energi
untuk saling memperbaiki diri.
Ok, itu adalah tips mengungkapkan galau dariku. Semoga
teman-teman yang lagi galau bisa lebih bijak dalam menghadapi kegalauan kalian
ya. ^.^
Terimakasih sarannya kakak
BalasHapusSama-sama Kak. Semoga bermanfaat 😊
Hapus