Melihat siaran televisi tentang
#SOShark (save our shark) akhir-akhir ini membuat saya teringat liputan
mengenai nelayan di Indonesia di saluran televisi swasta. Sedikit memberikan
gambaran nelayan Indonesia hidup sangat sederhana. Sangat ironi jika kita tahu
betapa kayanya laut Indonesia. Tapi kenapa nelayannya tidak ikut kaya? Salah
satu yang dibahas dalam liputan waktu itu adalah penyebab kurang sejahteranya
kehidupan nelayan. Beberapa faktor penyebabnya adalah masalah pengetahuan
tentang perikanan, teknologi, dan pemasaran nelayan Indonesia yang masih sangat
kurang.
Sumber gambar di sini
Dari beberapa orang mungkin
akan langsung menjawab, ‘ya iyalah, teknologi itu kan mahal? Butuh investasi
besar untuk penerapannya’. Pemikiran ini memang benar, namun tidak dapat
sepenuhnya disetujui. Salah satu contoh adalah seorang wirausaha dalam liputan
tersebut yang mengatakan bahwa beliau sangat miris melihat nelayan Indonesia.
Bahkan beliau turun langsung untuk membantu peningkatan kesejahteraan nelayan.
Salah satu hal yang dilakukan beliau
adalah membantu nelayan untuk memasarkan hasil tangkapannya. Ok, membahas
masalah tangkapan nelayan pasti tidak asing dengan istilah pengepul. Beliau ini
bisa dikatakan sebagai pengepul namun dengan niatan membantu nelayan. Tidak
main-main, beliau membeli hasil tangkapan nelayan dengan harga ekspor. Dengan gigih
beliau mendatangi nelayan satu per satu dan memberikan penjelasan mengenai
keuntungan-keuntungan yang didapat nelayan jika memasok kepada beliau. Tentu
saja beliau bersaing dengan para pengepul lain.
Satu kalimat beliau yang masih
terngiang hingga saat ini, ‘Saya tidak bisa melakukan ini sendirian, saya perlu
bantuan seluruh masyarakat Indonesia.” Kawan, ini bukan permasalahan pribadi
tapi butuh kesadaran tiap pribadi dari kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar